Dana BOS SMAN 7 Balam Capai Miliaran Rupiah, Fasilitas Sekolah Banyak yang Rusak

Bandarlampung – Anggran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2022 di SMAN 7 Bandarlampung bernilai pantastis hingga mencapai miliaran rupiah, namun anggaran sebesar itu tak sesuai dengan kelayakan fasilitas sekolahan tersebut.

Diketahui, ditahun 2022 SMAN 7 Bandarlampung menerima dana BOS sebesar Rp. 1. 711. 500.000 (Satu Miliar Tujuh Ratus Sebelas Juta Lima Ratus Ribu) dengan rincian tahap pertama yang dicairkan pada tanggal 17 Februari 2022 sebesar Rp. 513. 450.000 (Lima Ratus Tiga Belas Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu). Tahap ke dua yang dicairkan pada tanggal 06 juni 2022 sebesar Rp. 684. 600.000 (Enam Ratus Delapan Puluh Empat Juta Enam Ratus Ribu), dan tahap ke tiga dicairkan pada tanggal 11 oktober 2022 sebesar Rp. 513.450.000 (Lima Ratus Tiga Belas Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu).

Anggran Fantastis tersebut dinilai tak sesuai dengan kondisi fasilitas yang ada, terlihat sejumlah titik bangunan mengalami kerusakan seakan tak tersentuh perbaikan/perawatan seperti plavon dan genteng gedung belajar terlihat rusak, fasilitas lainnya seperti tong sampah, rak buku perpustakaan banyak yang kurang pasokan buku.

Padahal pengembangan perpustakaan dianggarkan sebesar 117.500.000 pada tahap pertama, dan tahap kedua dianggarkan sebesar 70.702.800.

Selain itu, sejumlah item lainnya seperti pembayaran guru honorer pada SMAN 7 Kota Bandarlampung mengalami kenaikan, padahal jumlah guru honorer tak bertambah.

Menanggapi dugaan penyimpangan dana BOS tersebut, Ketua LSM Barisan Anak Lampung Analitik Keadilan (BALAK), Idris Abung menilai adanya dugaan kuat penyimpangan atau indikasi Korupsi pada penggunaan dana BOS di SMAN 7 Kota Bandarlampung.

“anggaran satu miliar lebih, namun pada faktanya banyak fasilitas yang tak tersentuh perbaikan, ini suatu kejanggalan dalam penggunaan dana BOS, apakah dana BOS dianggarkan sesuai pada aturan atau tidak, melihat jumlah dan BOS yang pantastis, fasilitas sekolah SMAN 7 Bandarlampung harusnya jauh lebih baik, APH dan lembaga terkait harus segera menindak lanjuti” ujarnya, Jumat (26/7/2024).

Ditempat terpisah, Waka Humas SMAN 7 Kota Bandarlampung, Abdul Majid menampik dugaan penyimpangan dana BOS tersebut, ia mengatakan anggaran ratusan juta yang dikucurkan untuk pengembangan perpustakaan ditahun 2022 itu telah sesuai, ia menjelaskan bahwa pada tahun 2022 pihaknya terfokus pada peralihan kurikulum k13 ke kurikulum merdeka, sehingga memerlukan biaya yang besar untuk membeli buku.

“pada tahun itukan masih gencarnya peralihan kurikulum, dari k13 ke kurikulum merdeka, jadi memang banyak buku yang kita beli,” ucapnya.

Saat ditanya terkait pembayaran guru honorer yang melonjak, Abdul Majid tak mampu menjawab dan mengarahkan awak media ke bagian bendahara, namun saat hendak dikonfirmasi, bendahara SMAN 7 Kota Bandarlampung sedang tidak masuk sekolah. (Alb)

Pos terkait