KRUI, panahrevolusi.com – Debur ombak memanjang di garis Pantai Mandiri, Kecamatan Krui, Minggu (4/2/2024) pagi. Hempasan dari Samudera Hindia seakan memanggil untuk “dikendarai” di atas papan surfing.
Bibir pantai nan luas diwarnai siluet sejumlah orang yang menunggu matahari terbit dari balik barisan bukit.
“Istimewanya di sini, kita bisa dapat sunset dan sunrise,” kata Legowo Hamijaya, owner La Surf Bungalow, Minggu pagi.
Pantai Mandiri diapit dua Tanjung yang cukup terkenal di kalangan surfer, yakni Tanjung Walur dan Tanjung Setia.
Sunrise terbit dari barisan bukit di Tanjung Setia, sedangkan Sunset dari balik Tanjung Walur.
“Buat pecinta fotografi tentu bisa jadi momen menarik. Satu hari bisa dapat dua momen yang indah,” kata Legowo.
Garis pantai yang memanjang pun menjadikan karakter ombak di pantai ini unik. Ombak yang panjang seakan menantang para peselancar untuk saling adu kuat di atas gelombang.
Keunikan ombak ini juga menjadi daya tarik bagi pelancong yang ingin menjajal gelombang Samudera Hindia.
Legowo mengatakan, La Surf Bungalow menyediakan kursus privat berselancar untuk pelancong belajar bagaimana “mengendarai” ombak.
“Kita menyediakan instruktur profesional bagi pengunjung yang ingin belajar surfing,” katanya.
Legowo menambahkan, tarif penginapan di La Surf Bungalow berkisar antara Rp 500.000 – Rp 800.000 per malam.
“Hari biasa untuk Kumbung (kamar) kecil hanya Rp 500.000 dengan kapasitas maksimal 4 orang. Sedangkan Kumbung besar sekitar Rp 800.000,” katanya.
Namun, tarif ini bervariasi jika masuk peak season atau libur nasional.
“Akses dari Bandar Lampung sudah bagus, jalannya lebar dan mulus. Penerbangan dari Bali juga sudah ada langsung, jadi ya potensinya bagus sekali,” katanya. (*)