Tubaba – Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba), Drs. M. Firsada, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) antisipasi dampak El Nino terhadap produksi dan komoditas pangan di Provinsi Lampung.
Rakor tersebut dipimpin langsung Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, dan dihadiri seluruh Bupati/Walikota Se-Provinsi Lampung yang berlangsung di Mahan Agung, Bandar Lampung. Selasa (19/09/2023).
Dalam arahannya, Gubernur menyatakan bahwa dalam rangka menghadapi terjadinya iklim El-Nino, Provinsi Lampung ditargetkan tambah tanam padi pada periode Agustus – Oktober seluas 36.000 hektar yang tersebar di 10 kabupaten agar kebutuhan pangan terjamin dan cukup.Adapun Realisasi tanam bulan Agustus yang eksisting/reguler seluas 24.718 hektar dan Gernas seluas 881 hektar sehingga total pertanaman padi bulan Agustus yang berkontribusi menghadapi elnino seluas 25.599 hektar.
Target tanam secara reguler pada bulan September seluas 11.832 hektar dan Gernas seluas 11.904 sehingga total target tanam padi pada September seluas 23.736 hektar. Sedangkan target tanam bulan Oktober melalui program Gernas seluas 4.274 hektar.September-Oktober sudah mulai turun hujan, pada bulan september kita juga sudah memulai masa tanam dengan luasan 36.000 hektar, Insya Allah Desember nanti kita akan sudah panen,” ucap Gubernur.
Sementara itu untuk kebutuhan September hingga Oktober menurut Gubernur, Provinsi Lampung sudah memiliki stok pangan sebanyak 35.000 ton beras, sehingga stok kebutuhan pangan.
“Terkait dengan situasi elnino, Alhamdulillah Lampung ini bulan September-Oktober sudah mulai turun hujan, pada bulan september kita juga sudah memulai masa tanam dengan luasan 36.000 hektar, Insya Allah Desember nanti kita akan sudah panen,” ucap Gubernur.
Sementara itu untuk kebutuhan September hingga Oktober menurut Gubernur, Provinsi Lampung sudah memiliki stok pangan sebanyak 35.000 ton beras, sehingga stok kebutuhan pangan Provinsi Lampung dapat tercukupi.
“Saat ini kita memiliki stok pangan sebanyak 35.000 ton beras, oleh karena itu mudah-mudahan kebutuhan kita sampai bulan oktober, baik cadangan pangan yang ada di bulog maupun kesiapan tanam untuk panen pada bulan september dan oktober juga sudah terealisasi,” ucap Gubernur.
“ini artinya kita tidak akan mengalami kesulitan didalam pemenuhan kebutuhan pangan karena dampak elnino, kita buktikan bahwa dalam kondisi normal kita penghasil pangan, dan dalam kondisi darurat kita juga mampu menghindari pemenuhan kebutuhan pangan dari luar Lampung,” tegas Gubernur.Dalam Rakor tersebut Gubernur juga memberikan arahan kepada Bupati/Walikota melakukan beberapa hal agar terhindar dari dampak elnino, diantaranya adalah dengan melakukan koordinasi secara intensif terhadap adanya kekurangan/ketersediaan air, serangan OPT.
Meningkatkan peran penyuluh/POPT/petugas lapangan dalam melakukan pengawalan, pendampingan dan pembinaan dalam menghadapi kondisi iklim saat ini serta berkoordinasi dengan aparat terkait kemudian segera melakukan Gelar Pangan Murah, meningkatkan koordinasi dan mengawasi pelaksanaan bantuan pangan yang dilakukan oleh BULOG, melakukan mitigasi terhadap daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan longsor, selain itu juga memerintahkan OPD terkait untuk berkoordinasi secara intensif dengan BPS Kabupaten/Kota terkait pencatatan data pertanian.