Bandar Lampung – Polda Lampung tugaskan jajaran dari tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk dapat mengungkap identitas mayat anonim tampa kepala yang ditemukan di beberapa perairan Lampung sesegera mungkin.
Tiga mayat anonim yang ditemukan di pantai Lampung dalam kondisi tanpa kepala terus diselidiki polisi. Pihak Polda Lampung pun meminta warga untuk tidak panik dan segera melapor kalau memang ada keluarga atau kenalan yang hilang.
Sebelumnya dalam kurun waktu hampir satu bulan, sebanyak empat jasad anonim ditemukan di perairan Provinsi Lampung. Empat jasad ini memiliki kondisi yang sama yakni bagian kepala hilang.
“Saya sudah menugaskan Ditreskrimum untuk melakukan proses identifikasi lengkap dengan melibatkan tim DVI untuk mengungkap identitas ketiga jenazah tersebut, ciri-ciri khusus, perkiraan waktu kematian, dan dugaan penyebab kematian,” jelas jendral berbintang dua ini (11/9/2023).
Helmy Santika mengimbau kepada warga, terutama yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke Polda Lampung. Identitasnya akan dicocokkan dengan tiga mayat tanpa kepala tersebut.
Ia juga mengimbau agar warga khususnya di sekitar tempat kejadian tidak panik. Sebab, penemuan tiga mayat tanpa kepala di waktu berdekatan rentan menimbulkan isu dan rumor di kalangan masyarakat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, kami terus berupa untuk mengungkap kasus ini. Kemudian jika memang ada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya silahkan melaporkan untuk bisa dilakukan pencocokan melalui tes DNA,” tambah Helmy.
Ketiga mayat tanpa kepala itu ditemukan dalam kurun waktu dua hari di pantai Lampung. Dua mayat pertama ditemukan pada Rabu (6/9/2023) di Pantai Penobaan, Kecamatan Tanjung Tua, Lampung Selatan dan Pantai Paret Dua, Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan.
Sedangkan satu mayat lagi ditemukan pada Kamis (7/9/2023) di Pantai Karang Bolong, Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus.
Helmy membenarkan ada kesamaan dari empat jasad tersebut, yakni bagian kepala, tangan dan kaki hilang serta kondisi mulai membusuk.
“Kita akan melakukan penyelidikan melalui DNA keluarga, sehingga jika ada warga yang kehilangan anggota keluarga, diharapkan melapor ke kepolisian terdekat,” pungkas Helmy.