Panah Revolusi – Entah Apa yang dibenak Andi Wijaya Selaku Kepala Bapeda Lampura, Bicara tidak senonoh di hadapan Awak media, patut dikatakan sebagai pelecehan terhadap dua orang wartawan yang sedang menjalankan tugas, akibat perkataan yang tak senonoh dilakukan Andi, banyak pihak merasa tidak terima.
“Semestinya Selaku Kepala BAPPEDA Lampung Utara beliau jangan berkata seperti itulah terlebih dihadapan insan pers, ini menandakan Beliau tidak mengerti tupoksi beliau selaku kepala Bapedda dan dia nggak sadar perkataan dirinya itu melanggar kode etik Aparatur Sipil Negara COPOT Saja kalau nggak mampu menjadi pimpinan ” Ungkap Idris Abung Selaku Ketua Barisan Anak Lampung Analitik Keadilan.
Lebih lanjut Pria nyentrik berambut Gondrong ini mengatakan bahwa secara etitude perkataan itu sangat tidak pantas disaat Defisit Anggaran di Kabupaten lampung utara hal ini juga Bukan hanya karna resesi dunia tapi juga karna beberapa faktor pasca ditangkapnya Bupati Lampung Utara Agung ilmu mangku negara.
“Kita tidak boleh tutup mata dengan kompleksnya keadaan keuangan di kabupaten Lampung Utara seyogyanya untuk menopang keuangan pihak eksekutif pemerintah daerah Lampung Utara itu mampu mengembalikan aset ex Bupati yang akan dilelang pihak KPK itu yang pertama.
Kedua kabupaten Lampung Utara harus mampu menunjuk kepala kepala dinas itu harus mengedepankan nilai kualitas bukan karna kedekatan (karna saudara alias sekelik-red).
Ini terbukti kepala kepala dinas yang ada nggak bisa bekerja karena sudah 3 tahun terakhir keadaan Lampung Utara makin bobrok wajar saja jika banyak kalimat Joke yang beredar ditengah masyarakat yang mengatakan efek kelamaan buntu menjadikan seseorang itu menjadi DUNGU.
Sejatinya selaku kepala Bappeda yang menentukan arah pembangunan kabupaten Lampung Utara kedepan seperti apa, Andi Wijaya itu bisa berfikir cermat berkerja cerdas hingga dapat memunculkan win win solution bukan mengeluarkan kata menjual kelamin yang tanpa disadarinya dirinya sudah mengakui dirinya tidak mampu bekerja.
Secara moril perkataan dirinya itu telah memalukan Lampung Utara seolah di kabupaten Lampung Utara ini sudah tidak ada lagi aset yang bisa dikelola sudah tidak ada lagi yang bisa berdayakan. Karna konotasi menjual Teling (Alat kelamin-red) itu kan pasti negatif karna mengarah ke arah Prostitusi .
Saya berharap kepada bapak Bupati Lampung Utara bersikaplah tegas kepada jajaran dibawahnya, sepertinya banyak masalah di Lampung Utara, beberapa kali OPD dilakukan Operasi tangkap tangan dan masih banyak masalah lainnya, Karut Marut sepertinya sistem pemerintahan di bawah Bupati saat ini.
Segera memberikan sangsi tegas atau memang Bupati dan wakil bupati tidak pernah memberikan contoh etitude yang baik kepada jajaran dibawahnya, sebelum masalah ini akan menular pribadi buruk asal jeplak kepada pejabat yang ada dilingkungan pemerintah daerah kalau nggak bisa kerja ya mundur jadi jangan menimpakan tantangan profesi ke sebuah statman yang menyinggung banyak orang ” Ungkap Idris Abung.
Idris Abung pun berharap terkait persoalan ini kepada Pihak DPRD Lampung Utara untuk segera memanggil Andi Wijaya untuk segera mengklarifikasi mempersoalkan mengapa dirinya mengeluarkan perkataan di hadapan awak media seperti itu benar atau tidak statman itu terjadi” Dihadapan insan pers saja dirinya terlihat arogan apalagi dengan masyarakat awam masyarakat biasa, selaku pejabat dia harus siap jadi Jongos rakyat bukan minta di layani masyarakat” Tutup Idris Abung.(rls)