Persoalan di Koperasi Betik Gawi, Zainal Bagikan Kisah Tobatnya

Bandarlampung – Persoalan Koperasi Betik Gawi yang sempat dilaporkan para ratusan guru pensiunan di tahun 2022, nyata nya sampai kini masih belum terselesaikan.

Diketahui, sebanyak sekitar 20 orang guru pensiunan mewakili kurang lebih 180 guru pensiunan di tahun 2021-2022 mendatangi Polda Lampung meminta bantuan hukum agar Koperasi Betik Gawi dapat mengembalikan apa yang menjad hak mereka.

Disini Media Haluan Lampung sudah beberapa kali mendatangi kantor Koperasi Betik Gawi untuk melihat dan mendengar dari pensiunan guru yang datang dengan penuh harapan, ternyata mereka harus pulang dengan tangan hampa.

Akan tetapi, polemik para pensiunan guru bukan satu-satu nya permasalahan di koperasi betik gawi. dari para pemakai jasa investasi yang mempercayakan uangnya untuk dikelola oleh Koperasi Betik Gawi sampai saat ini juga hak nya belum diberikan.

Salah satu penginvestasi, Zainal Mengungkapkan diri nya memakai jasa Koperasi Betik Gawi untuk menginvestasikan uangnya agar nanti berguna di masa tua nya.

“Uang saya ada 1 M disini, dari awal Januari 2023 saya rajin dua hari sekali kesini untuk menanyakan, jadi tau persis seperti apa suasana nya,” terangnya.

Ia mengatakan, dengan munculnya permasalahan pada Koperasi Betik Gawi membuat bingung para pensiunan guru dan juga penginvestasi.

“Bingung harus bersikap bagaimana, mau kita bunuh yang ada kita masuk penjara,” ujarnya.

“Sebenarnya gampang, kalau dia punya duit hari ini tapi tidak mau bayar, nah itu kita sembelih hari ini pasti keluar. Tapi ini duitnya tidak ada mau bagaimana,” tambahnya.

Lalu seiring dengan berjalannya waktu yang dilewati, akhirnya Zainal sekarang hanya bisa pasrah dan bersabar diri walaupun tidak ada kejelasan akan uangnya di Koperasi Betik Gawi.

“Tahun 2022 saya masih ganas, tapi saya berpikir lagi mungkin salah saya, perilaku saya, kesombongan saya, kegagahan saya. Apa mungkin ya karena saya tidak membayarkan zakat, sampai-sampai orang saya tabok karena merasa punya duit. Sekarang di masa tua saya tidak bisa menikmati uang tersebut,” pikirnya.

“Ditambah ada penginvestasi lain yang nominal nya 200 juta, 500 juta bahkan sampai 5M berarti bukan saya saja, ada yang lebih pusing dari saya. Saya jadi merasa kasian sama Joko, kalau saya jadi dia mungkin saya suruh aja orang pilih mana yang mau ditusuk karena mau dipaksa uangnya kan tidak ada,” jelasnya.

Kemudian, ia berdoa semoga proses hukum yang kini berjalan dapat terselesaikan dan menjadi jawaban atau jalan keluar bagi pensiunan dan para investor.

“Karena dia Ketua, punya tanggung jawab dan niat baik untuk bagaimana menyelesaikan ini. Kalau tidak ada yang mau mencabut laporan, ya tutup semua, tutup karena kemungkinan orang-orangnya masuk penjara,” pungkasnya.

Namun, berbeda dengan keterangan Ketua Koperasi Betik Gawi, Joko Purwanto mengatakan bahwa uang yang akan dibayarkan ke para pensiunan ada, akan tetapi diminta pihak Polda Lampung untuk tidak dikeluarkan terlebih dahulu karena masih dalam proses penyidikan.

“Uang nya ada, tapi saya diminta oleh pihak kepolisian untuk tidak mengeluarkan nya dulu di bulan Juni 2023. Karena akan dilakukan penyidikan lebih lanjut untuk melihat apakah proses pelaporan yang dilakukan oleh para pensiunan guru ini akan dilanjutkan ke kejaksaan atau dicabut,” jelasnya.

“Kalau sudah masuk kejaksaan, tanda saya sudah jadi Tersangka,” pungkasnya.

Pos terkait